TUGAS AGAMA
TENTANG
SURSA
Oleh: A…….
Takimai
No, Mhs:………….
Universitas
Cendrawasih Jayapura Tahun 2012 /2013
Keinginan menjadi penghuni surga tidak cukup hanya
berdo’a, tapi kita harus berusaha memiliki sifat dan amal calon penghuninya dan
usaha itu sekarang dalam kehidupan kita di dunia ini.
A. Surga menurut Agama
Kristen.
Tujuan akhir kehidupan menurut agama Kristen
hampir mirip dengan tujuan hidup agama Yahudi, yaitu adanya Kerajaan Allah di
bumi ini. Yesus Kristus adalah kepala Kerajaan itu. Dewasa ini kerajaan itu
masih tersembunyi. Raja kerajaan itu juga masih tersembunyi. Rakyat kerajaan
itu sekarang masih dalam pergumulan antara Kerajaan Allah dengan Kerajaan
Kegelapan (setan?).
Nanti Kepala Kerajaan yang tersembunyi itu akan
nampak. Yesus Kristus datang kembali ke dunia ini. Waktu itu akan terjadi
kiamat dan hari Pengadilan terakhir. Dunia ini akan hancur/ binasa terbakar.
Dan setelah itu akan muncul satu dunia baru, langit baru, dan bumi baru, kota
Yerusalem baru yang turun dari surga. Kota ini dikelilingi oleh tembok besar
dan tinggi. Pintu gerbangnya dua belas buah dan di atas pintu gerbang itu
tertulis nama kedua belas suku Israel.
Namun sebelum turunnya kota Yerusalem baru ini
terjadi peperangan antara Mikhael melawan naga berkepala sepuluh dan bertanduk
tujuh. Masing-masing pihak dibantu oleh malaikat- malaikatnya. Ada peperangan
antara orang-orang kudus melawan seekor binatang yang keluar dari laut, seperti
macan tutul bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh. Binatang ini diberikan kekuatan,
tahta dan kekuasaan oleh naga yang telah siuman. Dari bumi keluar binatang
bertanduk dua dan berbicara seperti naga yang menyesatkan seluruh penghuni
bumi.
Siapakah yang masuk surga? Pintu surga akan
terbuka lebar bagi orang-orang buta, lumpuh, orang-orang sakit kusta (Lukas
14:13-21). Dan orang-orang kaya sulit masuk surga, lebih sulit dari seekor unta
masuk lubang jarum.)
B. Memberi
Makan Untuk Jaminan Masuk Surga.
Makan dan minum merupakan kebutuhan manusia yang harus
dipenuhi oleh masing-masing orang, namun karena berbagai persoalan dalam
kehidupan manusia, maka banyak orang yang tidak bisa memenuhinya atau bisa
memenuhi tapi tidak sesuai dengan standar kesehatan, karena itu, bila kita
ingin mendapat jaminan masuk surga, salah satu yang harus kita lakukan dalam
hidup ini adalah memberi makan kepada orang yang membutuhkannya.
Pandangan
Kritis tentang Surga dan Neraka.
Gambaran neraka yang begitu kejam tampaknya
muncul ketika peradaban masih rendah dan kesadaran moral juga baru tumbuh.
Ketika itu manusia dipaksa untuk berbuat baik karena perbuatan buruk akan
mendatangkan pembalasan yang sangat kejam. Dasarnya adalah rasa takut akan
hukuman yang berlipat ganda.
Ketika peradaban sudah lebih maju dan kesadaran
moral sudah lebih tinggi, manusia berbuat baik karena menyadari sepenuhnya
perbuatan buruk atau perbuatan jahat, akan membawa penderitaan bagi orang lain.
Dasarnya adalah cinta dan hormat atas hidup orang lain.
Dr. Franz Dahler, seorang rohaniwan Katholik
mengatakan istilah tradisional dan sedikit usang itu membawa gambaran yang
tidak memuaskan sama sekali, karena berdasar kepada ajaran agama yang tidak
dewasa, seakan-akan ditujukan kepada anak kecil.
Terbayang dalam benak kita semacam bangsal
surgawi di atas langit, dimana kita bernyanyi dan terus memandang Tuhan yang
berpakaian cemerlang. Itu kenyataan. Surga adalah kegairahan hidup manusia
dalam menerima dan memberi cinta kepada Tuhan dan manusia dalam menerima dan
memberi cinta kepada Tuhan dan manusia. Sedangkan neraka adalah tempat dimana
manusia tidak bisa mencintai lagi. Perang adalah neraka yang paling tepat.)
Chairil Anwar, penyair yang paling terkemuka di
Indonesia hingga dewasa ini meragukan surga semacam itu. Dalam sajaknya “Sorga”
ia menceritakan bahwa ia dituntut untuk taat beragama dengan janji akan diberi
surga, dimana ia dapat bercinta dengan para bidadari sambil minum susu sepuas
hatinya. Pada bait kedua ia menulis:
Tapi ada suara menimbang dalam diriku,
Nekat mencemooh:Bisakah kiranya,
Berkering dari kuyup laut biru,
Amitan dari tiap pelabuhan gimana? Lagi
siapa bisa mengatakan pasti,
Di situ memang ada bidadari,
Suaranya berat menelan seperti Nina,
Punya
kerlingnya Jati?
Dalam agama Hindu surga merupakan persinggahan
sementara. Menurut Swami Dayananda Saraswati, surga adalah pengalaman liburan.
Seperti seorang pergi ke Hawai atau ke Bali untuk bersenang-senang sebentar
membelanjakan uangnya dan kemudian kembali ke rumahnya.
Ada Sebuah Cerita
“Setelah menikmati surga yang luas, mereka
kembali kedunia ini sesuai ajaran kitab suci. Demi kenikmatan mereka datang dan
pergi”. Surga adalah kesenangan
sementara. Sedangkan
kebahagiaan yang sejati. (@m@Moye, YeGeMa).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar