Oleh : Yerino Germanus Madai
Pilkada Deiyai adalah sumber segala sumber konflik keluarga di Deiyai, ini merupakan permainan politik tingkat keluarga di Deiyai itu sendiri, walaupun sumber desain belenggu politik berasal dari jakarta. Jakarta Cuma memfasilitasikan puluhan kebijakan konflik belenggu politik kabupaten Deiyai secara khusus dan Papua secara umum.
Waspadai merupakan salah satu cara mengindarikan diri dari ancama yang terjadi di kabupaten Deiyai, yang dimaksudkan pengendalian disini adalah pilkada itu sendiri dan demi menyelamatkan kau aku dan dia terutama pada Alam Deiyai. Politikn Deiyai adalah politik desain dan politik desain itu adalah sumber belenggu dan sumber belenggu bersumber dari game pemerintah pusat (Jakarta), inilah masyarakah Deiyai harus tahu dan digaris bawahi.
Sumber segala sumber konflik di kabupaten Deiyai adalah pemilihan kepala dan wakil-wakil masyarakat daerah di kabupaten. dan ini merupakan sebuah konflik yang sengaja hadir di kabupaten Deiyai. Saya anggap bahwa pemilihan adalah segala sumber konflik dan, Saya berani mengatakan bahwa pemilihan di kabupaten Deiyai adalah sengaja hadir, bukan di undang dari masyarakat adat Deiyai, tetapi hadir karena adanya kepentingan politik perseorangan oleh pihak politikus Deiyai.
Politik daerah adalah gerakan massa dan itu juga terorganisasi dan gerakan aktor intelektual yang paling bertanggung jawab adalah unsur pemerintah daerah, tetapi sering terjadi adalah memunculkan masalah sementara sulit memecahkan masalah. dengan melihat karakter politik Deiyai secara khusus Papua secara umum, maka disini diajak masyarakat berharap jangan terlibat dan bergabung dalam politik pilkada Deiyai yang dihadirkan oleh kepala politikus Deiyai itu. Sebab, pemilihan kepala dan wakil-wakil masyarakat Deiyai itu adalah salah satu bentuk memisakan keluarga Deiyai secara luas.
Pemilihan desain belenggu yang selelenggarakan di kabupaten-kabupaten di Provinsi Papua selalu ada juga korban masyarakat biasa yang tidak tahu apa-apa tentang politik, Ini merupakan kenyataan yang terjadi di Papua dan disini Saya bukan mengada-ada. Kita mengambil sebuah contoh khasus di sebuah kabupaten yang sedang hadapi, yaitu kabupaten Puncak Papua yang 61 (Enam Puluh Satu) orang meninggal dunia dan ratusan orang luka parah hanya karena pilkada Cabup dan Cawabup.
Namun melihat akar masalah di Puncak Papua adalah masalah dari partai politik yaitu berangkat dari sebuah partai GERINDRA yang menjembatangi dua kandidat, maka hasil akhirnya masyarakat Puncak Papua yang tahunya namanya menanam Sayur, Ubi, Pisang, Tebuh, Keladi Buah-buahan dan juga masayarakat Cuma tahunya Piara menjadi korban tak terhitung nyawa yang berjumlah 61 orang tewas hilang nyawa dan ratusan orang luka parah, sementara pelaku masalah Politik hanya duduk tersenyum di di kursi roda. Hal yang sangat aneh dan sangat memalukan.
Pilkada kabupaten Deiyai jangan hadirkan yang bersifat politik keanehan, sebab masyarakat Deiyai secara umum Cuma tahu menanam perkebunan dan memiara piaraan, masyarakat Kabupaten Deiyai adalah masyarakat yang tahu posisi kekeluargaan, kebersamaan, persaudaraan, dan persahabatan, bukan masyarakat kabupaten Deiyai pemisah keluarga, pemisah realita sosial melaluai pilkada ini.
Siapa kandidat yang tahunya memisakan kekeluargaan dan kebersamaan masyarakat Deiyai jangan di calek cabup dan cawabup kabupaten Deiyai dan kembalikan berkas-berkas persaratan dari pencalek ?, hal ini yang harus pahami baik Komisi Pemilihan Umum sebelum kotak suara jalankan di berbagai distrik di Deiyai. Pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Deiyai harus teliti baik mulai dari partai dan persaratan lainya agar menjaga Alam kabupaten Deiyai itu sendiri, dan bisa hadirkan kata ”DEIYAI DEDA”. Sifat dan karakter alami masyarakat di kabupaten Deiyai adalah kebersamaan dan persaudaraan, ini bukan lahir dari kemarin atau beberapa hari yang lalu tetapi melainkan ini adalah tetap ada dari zaman ke zaman dilingkup masyarakat kabupaten Deiyai
Penulis, Mahasiswa Papua Asala Deiyai kuliah Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) “APMD” di Yogyakarta
Pilkada Deiyai adalah sumber segala sumber konflik keluarga di Deiyai, ini merupakan permainan politik tingkat keluarga di Deiyai itu sendiri, walaupun sumber desain belenggu politik berasal dari jakarta. Jakarta Cuma memfasilitasikan puluhan kebijakan konflik belenggu politik kabupaten Deiyai secara khusus dan Papua secara umum.
Waspadai merupakan salah satu cara mengindarikan diri dari ancama yang terjadi di kabupaten Deiyai, yang dimaksudkan pengendalian disini adalah pilkada itu sendiri dan demi menyelamatkan kau aku dan dia terutama pada Alam Deiyai. Politikn Deiyai adalah politik desain dan politik desain itu adalah sumber belenggu dan sumber belenggu bersumber dari game pemerintah pusat (Jakarta), inilah masyarakah Deiyai harus tahu dan digaris bawahi.
Sumber segala sumber konflik di kabupaten Deiyai adalah pemilihan kepala dan wakil-wakil masyarakat daerah di kabupaten. dan ini merupakan sebuah konflik yang sengaja hadir di kabupaten Deiyai. Saya anggap bahwa pemilihan adalah segala sumber konflik dan, Saya berani mengatakan bahwa pemilihan di kabupaten Deiyai adalah sengaja hadir, bukan di undang dari masyarakat adat Deiyai, tetapi hadir karena adanya kepentingan politik perseorangan oleh pihak politikus Deiyai.
Politik daerah adalah gerakan massa dan itu juga terorganisasi dan gerakan aktor intelektual yang paling bertanggung jawab adalah unsur pemerintah daerah, tetapi sering terjadi adalah memunculkan masalah sementara sulit memecahkan masalah. dengan melihat karakter politik Deiyai secara khusus Papua secara umum, maka disini diajak masyarakat berharap jangan terlibat dan bergabung dalam politik pilkada Deiyai yang dihadirkan oleh kepala politikus Deiyai itu. Sebab, pemilihan kepala dan wakil-wakil masyarakat Deiyai itu adalah salah satu bentuk memisakan keluarga Deiyai secara luas.
Pemilihan desain belenggu yang selelenggarakan di kabupaten-kabupaten di Provinsi Papua selalu ada juga korban masyarakat biasa yang tidak tahu apa-apa tentang politik, Ini merupakan kenyataan yang terjadi di Papua dan disini Saya bukan mengada-ada. Kita mengambil sebuah contoh khasus di sebuah kabupaten yang sedang hadapi, yaitu kabupaten Puncak Papua yang 61 (Enam Puluh Satu) orang meninggal dunia dan ratusan orang luka parah hanya karena pilkada Cabup dan Cawabup.
Namun melihat akar masalah di Puncak Papua adalah masalah dari partai politik yaitu berangkat dari sebuah partai GERINDRA yang menjembatangi dua kandidat, maka hasil akhirnya masyarakat Puncak Papua yang tahunya namanya menanam Sayur, Ubi, Pisang, Tebuh, Keladi Buah-buahan dan juga masayarakat Cuma tahunya Piara menjadi korban tak terhitung nyawa yang berjumlah 61 orang tewas hilang nyawa dan ratusan orang luka parah, sementara pelaku masalah Politik hanya duduk tersenyum di di kursi roda. Hal yang sangat aneh dan sangat memalukan.
Pilkada kabupaten Deiyai jangan hadirkan yang bersifat politik keanehan, sebab masyarakat Deiyai secara umum Cuma tahu menanam perkebunan dan memiara piaraan, masyarakat Kabupaten Deiyai adalah masyarakat yang tahu posisi kekeluargaan, kebersamaan, persaudaraan, dan persahabatan, bukan masyarakat kabupaten Deiyai pemisah keluarga, pemisah realita sosial melaluai pilkada ini.
Siapa kandidat yang tahunya memisakan kekeluargaan dan kebersamaan masyarakat Deiyai jangan di calek cabup dan cawabup kabupaten Deiyai dan kembalikan berkas-berkas persaratan dari pencalek ?, hal ini yang harus pahami baik Komisi Pemilihan Umum sebelum kotak suara jalankan di berbagai distrik di Deiyai. Pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Deiyai harus teliti baik mulai dari partai dan persaratan lainya agar menjaga Alam kabupaten Deiyai itu sendiri, dan bisa hadirkan kata ”DEIYAI DEDA”. Sifat dan karakter alami masyarakat di kabupaten Deiyai adalah kebersamaan dan persaudaraan, ini bukan lahir dari kemarin atau beberapa hari yang lalu tetapi melainkan ini adalah tetap ada dari zaman ke zaman dilingkup masyarakat kabupaten Deiyai
Sangat jelas, hal ini sdh diambang kehancuran, dan hubungan kekeluargaan sdh tidak di terapkan dalam kehidupan Rakyat Deiyai.
BalasHapusHubungan keluarga merupakan Nilai Badaya Mee, yag harus di angkt dalam kehidupan sehari-hari, demi kelangsungan hidup. Penulisan di atas ni sangat jelas , karen Faktor perpecahan kekeluargaan timbal karena Simtem Politik Pilkada dan lain-lain.