Oleh: Yerino Germanus Maadai
Saat ini, tradisi mendongeng untuk anak menjelang tidur susah semakin langkah. Kemajuan zaman di sertai dengan meningkatnya kemampuan teknologi menjadi sala satu alasan kenapa orangtua jarang atau bahakan tidak pernah sama sekali, mendongeng untuk sang buah hatinya.
Pada saat ini anak-anak lebih tertarik menyaksikan Vilm, Kartun dan acara menggoyang badan ke kiri dan kekanan, sementara pada saat. Saya SD kelas satu di Watiyai Apogo/YUPIDOKOUWO, tetapi sekarang lebih tertarik pada vilim kartun.
Anak-anak sekarang lebih tertarik pada perkembangan teknologi misalnya Televisi radio alat-alat internetan dari hari ke hari sementara perbandingan dengan anak jaman kuno. Sementara tete-nene kita tertarik pada dongeng dan cerita-cerita pendek mengenai pengalaman jaman dahulu kala.
Apalagi saat-saat menjelang ini, dari hari-ke hari tayangan televisi dibuat semakin variatif ?. maka tak mengherankan, anak sekarang cenderun lebih akrab dengan tokoh-tokoh televisioner mereka, disbanding dengan tokoh-tokoh kesatria dalam dongeng. Orangtua yang masih bisah setia untuk mendongeng pun masa sekarang ini bisah di hitumng dengan jari.
Sesungguhnya kegiatan mendongeng memiliki banyak manfaat yang tidak bisah mereka dapatkan dari tayangan televisi. Sebab mendongeng memiliki banyak peluang bagi anka untuk berintraksi langsung dengan si pendongeng, dalam hal ini orangtua sendiri dan lain yang mampu mendongeng.
Interkasi merupakan sangat penting bagi perkembangan anak dalam perkembangan mental dan moral karena mereka dapat langsung bertanya tentang hal-hal yang mereka kurang mengerti kepada sang pendongeng. Sehingga kebingungan si anak tentang sesuatu hal dapat mengerti dan diminimalisasi.
Mendongeng juga mampu memberikan pesan moral yang mampu membuat anak mengatasi persaingan antara saudaranya, teman konflik dengan orangtua dan dorongan-dorongan negative lainya.
Mendongeng sangat membantu bagi anak karena si anak siapa yang mempunyai cerita dongeng yang banyak dan lebih pahami makna arti dongeng itu sendiri dan musti iya akan hidup dalam kebaikan dan memasuki perjalanan tanpa resiko. Si anak bisa mengatasi masalah mereka dengan mengidentifikasikan diri dengan tokoh cerita yang telah iya mendengarkannya.
Anak siapa yang perlu belajar mendengarkan cerita yang dibicarakan oleh orangtua guru mereka maka mereka mampu menghargai Nilai-nilai dalam ceritanya. Mendongeng merupakan suatu proses kreatifitas dan bagian dari kearifan lokal.
Pendongeng merupakan menciptakan dunia lain, yang diharapkan dapat mengirim pendengarnya akan dapat pesan-pesan positif dari dunia imajinasi itu. Mendongeng anak gemar terhadap dongeng memang bermuara pada perang aktif orangtua terhadap anaknya seperti muara kali ke laut induknya.
Orangtua sebisa mungkin mengenalkan dongeng sendiri mungkin, sejak anak masih berusia tiga tahun. Pada usia itu anak sudah mampu mengingat dengan kuat, sehingga kemesraan dan cinta kasih yang dirasakan ketika anda membacakan atau menceritakan dongeng untuknya akan di ingat sepanjang hayat.
Hal yang perlu di perhatikan pendongeng yaitu siapa pendongeg ajari yang paling cocok di dengar oleh pendengar/ Si buah hati agar iya tidak lupah cerita, dan ambil ceritanya yang bersifatnya sering iya dengar, sering iya lihat dan atau pun sering iya makan.
Cerita-cerita ini akan ber nilai bagi si buah hati dalam perkembangan dan bisa mewarisi zaman ke zaman karena iya juga apa yang iya dengar akan sampaikan kepada si buah hatinya dan ini pulalah salah satu budaya untuk mewarisi melalui cerita rakyat ataupun cerita dongeng.
Ditulis Oleh Mahasiswa Papua Yang Kuliah Di Kota Gudeng Yogyakarta, Katanya :Mendongeng Merupakan Menyuburkan Tanaman Sejarah dan Mendongeng Juga Bagian Dari Sebuah Cerita Sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar