DIMULAINYA KEHIDUPAN DILUAR RAHIM IBUNDA, ULANG TAHUN - Langkah-Ku Tanpa Alas Kaki

Langkah-Ku Tanpa  Alas Kaki

Langkah-Ku Tanpa Alas Kaki

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Senin, 21 April 2014

DIMULAINYA KEHIDUPAN DILUAR RAHIM IBUNDA, ULANG TAHUN



Ulang Tahun Bukanlah Membagi-Bagikan Hadiah tapi Sukurilah Hari dimulainya Kehidupan diluar Rahim.
Tahun berlapis.
Momen ulang tahun ialah momen dimana kita mengenang hari kelahiran kita atau seseorang. Kata “mengenang” disini juga dapat berarti mensyukuri segala yang dapat kita capai dari semenjak kita lahir sampai sekarang. Perayaan sebagai wujud sykur ini biasanya juga diwarnai dengan penentuan resolusi dan target untuk tahun depan, serta evaluasi target tahun lalu yang sudah maupun belum tercapai.

Kali ini, pada saat saya berulang tahun, koneksi Internet berlangganan saya di rumah terkena masalah. Saya tidak mendapatkan koneksi sejak 1 hari sebelum ultah, sehingga rencana komunikasi via Skype pun terancam batal. Walaupun dalam kondisi demikian, saya tidak menyerah. Pada malam hari pukul 23h30, saya duduk di luar Résidence kos JAKARTA dengan Henpon tua yang putus sambung dan diterangi hanya sebuah lampu halogen 5 meter di atas kepala saya, berkomunikasi dengan kawan lawan menggunakan media HP.

Makna pertama dari sebuah ulang tahun bagi saya adalah bahwa keluarga merupakan bagian terpenting dan utama dalam berbagi kebahagiaan, sebelum saya membaginya dengan orang lain.

Sebuah ulang tahun (lagi-lagi) di negeri orang, di tengah segelintir sahabat saja dan tanpa hingar bingar teriakan “makan-makan” seperti ketika masa saya Sekolah SMA tapi yang paling pada Asrama yang sering teriak petugas masak yang mengatakan “Makan-makan”. Bahkan saya sengaja mematikan notifikasi tanggal lahir saya di media sosial Facebook, tapi tidak dapat mengapusnya tanpa bermaksud apa-apa. Saya hanya tidak ingin orang mengucapkan selamat ulang tahun hanya karena menerima pesanku. 

Benar saja, hanya beberapa kawan dan sahabat saja yang benar-benar ingat hari ulang tahun saya dan menuliskan ucapan indah mereka di dinding Facebook saya. Beberapa kawan yang tidak memiliki akun Facebook juga mengirimkan ucapan via sms, email juga Twitter.

Makna kedua dari sebuah ulang tahun bagi saya adalah bahwa sahabat sesungguhnya adalah mereka yang menyempatkan diri mengucapkan satu dua patah kalimat atau doa untuk kebaikan sahabat mereka. Dan, ulang tahun menjadi momen dimana saya merasa beruntung dikelilingi sahabat-sahabat yang baik.

Kebanyakan orang merayakan momen ulang tahunnya dengan acara potong kue ulang tahun atau kue tart ulang tahun dan pesta bersama teman-teman terdekat serta keluarganya. Namun, ada juga yang mematahkan tradisi yang asalnya tidak kita ketahui tersebut, menggunakan cara membagi kebahagiaan pada orang-orang yang kurang beruntung diluar sana. 

Kedua jenis perayaan tersebut sah-sah saja, selama tidak merugikan orang lain. Namun, disini kita akan berbicara menegenai kue ulang tahun. Acara ulang tahun sangat identik dengan kue/cake ulang tahun. Kue ulang tahun seolah masterpiece yang ditunggu-tunggu pada acara ulang tahun siapapun. Kue ulang tahun juga ibarat “gong” yang harus dibunyikan demi menandai kehidupan baru bagi seseorang. Namun, hingga sekarang belum ada alasan yang jelas mengapa harus ada kue ulang tahun. Hal I ni yang membuat yegema tidak memotong kue ulang tahu tetapi penting bagi saya selamt mendapatkan Artikel ini dengan serius sebagai yegema memotong sepatah kata artilel. (Yerino Madai)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here