Ulang Tahun Bukanlah Membagi-Bagikan Hadiah tapi
Sukurilah Hari dimulainya Kehidupan diluar Rahim.
Tahun berlapis. |
Momen ulang tahun ialah momen dimana kita
mengenang hari kelahiran kita atau seseorang. Kata “mengenang” disini juga
dapat berarti mensyukuri segala yang dapat kita capai dari semenjak kita lahir
sampai sekarang. Perayaan sebagai wujud sykur ini biasanya juga diwarnai dengan
penentuan resolusi dan target untuk tahun depan, serta evaluasi target tahun
lalu yang sudah maupun belum tercapai.
Kali ini, pada saat saya berulang tahun, koneksi
Internet berlangganan saya di rumah terkena masalah. Saya tidak mendapatkan
koneksi sejak 1 hari sebelum ultah, sehingga rencana komunikasi via Skype pun
terancam batal. Walaupun dalam kondisi demikian, saya tidak menyerah. Pada
malam hari pukul 23h30, saya duduk di luar Résidence kos
JAKARTA dengan Henpon tua yang putus sambung dan diterangi hanya sebuah lampu
halogen 5 meter di atas kepala saya, berkomunikasi dengan kawan lawan menggunakan
media HP.
Makna pertama dari sebuah ulang tahun bagi
saya adalah bahwa keluarga merupakan bagian terpenting dan utama dalam berbagi
kebahagiaan, sebelum saya membaginya dengan orang lain.
Sebuah ulang tahun (lagi-lagi) di negeri orang,
di tengah segelintir sahabat saja dan tanpa hingar bingar teriakan
“makan-makan” seperti ketika masa saya Sekolah SMA tapi yang paling pada Asrama
yang sering teriak petugas masak yang mengatakan “Makan-makan”. Bahkan saya
sengaja mematikan notifikasi tanggal lahir saya di media sosial Facebook,
tapi tidak dapat mengapusnya tanpa bermaksud apa-apa. Saya hanya tidak ingin
orang mengucapkan selamat ulang tahun hanya karena menerima pesanku.
Benar
saja, hanya beberapa kawan dan sahabat saja yang benar-benar ingat hari ulang
tahun saya dan menuliskan ucapan indah mereka di dinding Facebook saya.
Beberapa kawan yang tidak memiliki akun Facebook juga
mengirimkan ucapan via sms, email juga Twitter.
Makna kedua dari sebuah ulang tahun bagi saya
adalah bahwa sahabat sesungguhnya adalah mereka yang menyempatkan diri
mengucapkan satu dua patah kalimat atau doa untuk kebaikan sahabat mereka. Dan,
ulang tahun menjadi momen dimana saya merasa beruntung dikelilingi
sahabat-sahabat yang baik.
Kebanyakan orang merayakan momen ulang tahunnya
dengan acara potong kue ulang tahun atau kue tart ulang tahun dan pesta bersama
teman-teman terdekat serta keluarganya. Namun, ada juga yang mematahkan tradisi
yang asalnya tidak kita ketahui tersebut, menggunakan cara membagi kebahagiaan
pada orang-orang yang kurang beruntung diluar sana.
Kedua jenis perayaan
tersebut sah-sah saja, selama tidak merugikan orang lain. Namun, disini kita
akan berbicara menegenai kue ulang tahun. Acara ulang tahun sangat identik
dengan kue/cake ulang tahun. Kue ulang tahun seolah masterpiece yang
ditunggu-tunggu pada acara ulang tahun siapapun. Kue ulang tahun juga ibarat
“gong” yang harus dibunyikan demi menandai kehidupan baru bagi seseorang.
Namun, hingga sekarang belum ada alasan yang jelas mengapa harus ada kue ulang
tahun. Hal I ni yang membuat yegema tidak memotong kue ulang tahu tetapi
penting bagi saya selamt mendapatkan Artikel ini dengan serius sebagai yegema
memotong sepatah kata artilel. (Yerino
Madai)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar