Oleh: Yerino Germanus Madai
Deiyai yang sekarang kehilangan kepala daerah hanya karena gila harta gila jabatan. Kita Lebih Pahami Adalah Deiyai merupakan Kabupaten yang berdiri atas dasar kesamaan yang bersifat Normal. Bukan kabupaten Deiyai berdiri untuk kegila-gilaan Jabata mengatasnamakan orang kecil dan mengubur prestasi milik orang banyak.
Para pemburu jabatan seperti begini asyik melakukan manuver politik. Politik bukanlah biasa-biasa untuk melakukan karakter seperti perseorangan yang terjadi ini. Politik itu Mereka menaburkan kepalsuan dengan sejuta janji dan omong kosong, dan bukankan kamu yang otak kosong? Dan untuk mencari dukungan demi kepuasan nafsu serakahnya memang begitu. Tetapi politik bukan utamakan kegila-gilaan jabatan seperti Deiyai saat ini yang terjadi kehilangan induk ayam dan ank-anaknya mencari tempat di hujan-hujanan.
Jika memang karakternya seperti demikian untuk apa merampas jabatan milik orang?, karena itu sama saja dengan kita tak bisa tanggung jawab. Puluhan masyatrakat Deiyai memandang dan mengatakan jangan cari kegila-gilaan jabatan dan gila harta jika kamu adalah Orang yang sudah tahu dan terpelajar. Mahasiswa telah mengatakan kau adalah pemburu Kus-kus di hutan Deiyai dan hilang kabur kemana Sementara Alam Deiyai sudah tahu keberadaan Anda.
Jabatan itu memang indah menjanjikan keuntungan dan selalu diperebutkan banyak orang. Karena indahya sebuah jabatan maka untuk mendapatkannya berbagai cara dilakukan dengan membeli, memaksa. cukup dengan sekarung uang kita bisa mendapatkan jabatan itu. Tetapi jang cari kedua karung yang sudah berisi.
Jabatan dekat dengan dosa karena penawaran melanggar aturan, bisa menjadi kaya dengan membuat aturan untuk menghasilkan uang.
Setelah mendapatkan jabatan Kau tuli, dan tidak mampu mendengar isak tangis orang-orang miskin dan ratapan orang-orang yang tergusur. Mereka sudah buta. Yang menonjol pada mereka hanyalah ambisi dan kepentingan sendiri untuk mengumpulkan harta benda.
Bila harta dan kedudukan telah menguasai hati, maka hati menjadi penuh, tidak ada tempat mengingat Allah. Akibatnya, tiada setetes air pun berupa ketenangan dan kebahagian yang singgah di hatinya. Tiada rasa sakit bila kena goresan-goresan pisau yang tela asah.
Sadarilah bahwa jabatan itu hanya titipan Tuhan atas sebuah kepercayaan yang diberikan bagi orang2 pilihan. Selamat Juang Mahasiswa Deiyai Demi Daerah yang Kaya Raya Yang Berbudaya ini.
Bila harta dan kedudukan telah menguasai hati, maka hati menjadi penuh, tidak ada tempat mengingat Allah. Akibatnya, tiada setetes air pun berupa ketenangan dan kebahagian yang singgah di hatinya. Tiada rasa sakit bila kena goresan-goresan pisau yang tela asah.
Sadarilah bahwa jabatan itu hanya titipan Tuhan atas sebuah kepercayaan yang diberikan bagi orang2 pilihan. Selamat Juang Mahasiswa Deiyai Demi Daerah yang Kaya Raya Yang Berbudaya ini.
Ditulis oleh Kepala Batu dari Papua Goa Dagokebo, untuk Deiyai demi Deiyai yang kuliah di Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar