YOGYAKARTA, (26/06) Mahasiswa Papua yogyakarta melakukan demostrasi untuk menuntut POLISI dan TNI Organik dan Non Organik keluar dari Papua. Mahasiswa Papua Titk kumpul Terminal Condon Catur. Untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Papua melalui mahasiswa Yogyakarta kepada wakil Presiden Budiyono di Rumahnya.
Saya dan teman-teman tiba di titik kumpul terminal Condon Catur pada pukul 11:30 siang tadi. setelah itu kami beberapa orang menunggu teman-teman lainnya di rumah makan samping kiri dari Terminal, sebelum itu saya dan teman-teman 4 orang menyuruk kami di tempat warung, dengan kami keringant-keringat masuk minum dan disitu ada Tiga Orang Papua dan 4 Orang jawa yang kamin masuk tempat minum, (ini pada pukul yang 11:32 siang tadi).
Kami sedang minum ES THE. Jam 11:20 kemudian tiba tiga orang yang memakai baju yang sama (seragam) hitam abu-abu di dekati kami, dan ketua Koordinator memanggil mereka di samping kami dan memberikan tuntutan kami bersama NO HPnya kepada orang yang pakaian yang sama itu, saya tidak tahu mereka adalah siapa waktu itu, (ini terjadi pada pukul 11:20).
No HP Koordinator ini, mereka tulis di Mab Berwarna Cokelat, saya tidak tahu Koordinatot ini tetapi saya tahu ketika dalam tuntutan kami di selembar intu ada Nama Amon Asso Ketua Koordinator, disitulah saya dan kami secara umum tahu dia adalah Koordinator kami.
Kita mengatakan Koordinator karena Amon Asso Mendengar bahwa Wakil Presiden Budiyono besok akan tiba di Yogyakarta pada besok siang. informasi ini iya dapat kira-kira pukul delapan (08:00) Malam tanggal 2506).
Tepat pada pukul 12:00 Ayudan Wakil Presiden Budiyono membawa aspirasi dari mahasiswa Papua yang berbentuk surat di Mab Cokelat yang berbunyi “segerah menarik TNI/POLRI Organik dan Non Organik dari papua dan bersama No HPnya”, Amon Asso ketua Koordinator.
Satu menit kemudian saya dan 4 orang teman pindah dari selatan Terminal ke Timur dari Terminal condon carur. Setelah 5 menit lama kemudian Ketua Koordinator Amon Asso dekati kami dan iya mengatakan kepada kami bahawa tadi tiga orang datang itu Satu Orang Adalah Ayudan Wakil Presiden dan dua orangnya adalah saya tidak tahu karena perkataan dia volimenya kecil (ini terjadi pada pukul 12: 29).
Pada jam 12:35 datang polisi 3 orang dan Intel 2 Orang mendekati kami dan salah seorang polisi itu adalah Kapolres Sleman bapak HARY S.
Perkataan kapolres “Mahasiswa Papua Tahu bahwa tuntutan yang berkaitan dengan Agenda Mengenai Negara Pasti Bapak Wakil Presiden Terima, Namun Tetapi berkaitan dengan Perlawanan Bapak Wakil Presiden dia tidak akan terima kata Kapolres Sleman Yogyakarta, (perkataan ini terjadi pada pukul 12: 36 siang tadi).
Kata Koordinator kepada Kapolres bahawa Sebelum berangkat Harus lebih dahulu dialog keluarga orang Papua dan surat itu harus terima Oleh Wakil Presiden, tanggapan dari Polres Sleman adalah saya tidak tahu mengenai ini, Budiyono datang untuk mengenai dialog dan dan tidaknya.
Hal mengenai Surat ini Salah satu Mahasiswa Yogyakarata “LECZHY DEGEY” belumengerti maka menanyakak kepada Kapolres bahawa, pembicaraan KEDUA BAPA saya belum jelas maka saya mau tanyakan permisi bapa kata LECZHY kepada Kapolres”. kata kapolres dan jawabnya “SURAT dari Koordinator”, dan Kapolres pulang balik dan kata koordinator kepada Kapolres bahawa Nanti Sore saja,( ini terjadi pada pukul 12: 37).
Pada Pukul 13: 08 kami siap-siap ke tempat Wakil Presiden Budiyono (Kediamannya), kami jalan dengan orasi. Orasi Politk pertama dari Leczhy Degey “dalam orasinya segerah menarik TNI/Polri Organik dan Non Organik dari Tanah Papua, dan pembunuhan selalu terjadi di Papua maka Susilo Bambang Yudohyono (SBY), selaku presiden RI cepat selesaikan Konflik di Papua kata Leczhy dengan tegas dalam orasinya”.
Orasi Politik kedua dari Sony Dogopiya mengatakan dalam orasi politiknya “Ratusan ribu orang Asli Papua Dibunuh menggunakan alat Negara dan Minggu Trakhir ini Mako Tabuni Ketua I KNPB pun dibunuh, Tanah Papua juga Meramas Kata Sony dengan tegas”.
Setelah itu kami menuju ke tempat budiyono deng lagunya “ Kami bangsa Papua Bintang Kejora, Baru-baru saja ko..Bilang Merah Puti” dan treriak teria papua merdeka.
Setelah lima meter kemudian Polisi 50 Orang Mengalang mahasiswa papua. Yang masanya 60-an orang mahasiswa Papua, pada saat itu 15 Orang mengambil kamera oleh bebrapa media dan beberapa orang intel, 12 orang mengambil melalui HP Kamera. Namun Polisi yang mengalang Mahasiswa ini, tidak berhasil dan mahasiswa Papua Medobrang Polisi, (ini terjadi pada pukul 13:18 sampai 13:42).
Setelah melewati pengalang (POLISI) kira-kira 10 meter, terjadi juga pengalang terhadap mahasiswa Papua adalah (polisi 86 Orang bersama 5 orang TNI-AD) yang baris bergandeng tangan 4 lapis atas dasar alas an tidak ada. ( ini terjadi pada pikul 13: 48. Mahasiswa papua tetap teriak-teriak “Kami Bukan Merah Putih kami Bintang Kejora Baru-baru Saja Kamu Bilang Merah-putih”, Mereka Melewati Pagar Tangan Polisi dan TNI ini.
Kira-kira 1-5 meter kemudia Polisi dan TNI tetap pagari mahasiswa Papua dengan keras, Ini terjadi pada pukul 13-52. Yang ketiga kali ini adalah :
1. 103 Orang Polisi
2. 8 Orang TNI-AD.
3. Intel 5 Orang,
4. Ambil Kamrena Foto dari Media Kompas. Tribun Jogya dan beberapa media di Yogya,
5. 30an orang ambil kamera dari HP,
6. 34 orang kamera Tidak resmi,
7. Ambil Kamera dari Intel 15 Orang .
Yang berjumlah ambil kamera Non media dan Media adalah: 126 orang.
Salah satu TNI adalah Satrio P TNI-AD, iya mengatakan, Mahasiswa Papua jangan masuk semua tapi harus utus beberapa orang untuk ketemu Wakil Presiden RI kata dia, Mahasiswa Papua menolak dan mau melewati mereka tapi hamper bentrok.
Perkataan TNI itu Mahasiswa Papua sudah sepakat bersama di Forum bawha 10 orang harus bicara dan sampaikan Aspirasi Masyarakat Papua Hadapan Budiyono di Rumahnya. Satrio TNI-AD TELFON ke Budiyono dan Budiyono tidak menerima Tuntutan mahasiswa Bahwa untuk ketemu Budiono 10 orang mahasiswa Papua yang sepakat itu, tapi katanya harus Utus 2 orang saja, kata Budiyono melalui Telfon kepada TNI-AD, (Ini terjadi tepat pada Pukul 14:11).
Kata TNI bahawa tidak bisa semua harus ikut dalam rapat, tapi harus ikut dua orang saja, kata ini Mahasiswa tidak mau mendengan maka mahasiswa Papua mencoba menerobos TNI dan Polri yang dipagari dengan 7 Lapis itu, Namun disitu hampir terjadi bentrokan kedua kali.
Hampir terjadi bentrokan ini karena 103 orang polisi, 8 orang TNI-AD, Intel 15 orang dan beberapa orang yang statusnya belum jelas yang bergabung untuk memalang mahasiswa Papua. (ini terjadi pada pukul 14:13 sampai 14: 21).
Hal semacam ini terjadi maka Mahasiswa Papua Memutuskan Harus Pulang Dari tempat ini, dan Menuju Asaram Kamasan 1 Yogyakarta untuk Evaluasi Bersama,( ini terjadi pada pukul 14:28).
Mahasiswa Papua Tiba di Asrama Kamasan 1 Yogyakarta, (pada Pukul 14:51). Setelah tiba di Asrama lima menit kemudia masuk evaluasi bersama di ruangan Aula Asrama Kamasan 1 Mulai (pada pukul 14:52 sampai 16: 01 sore tadi).
Kronogogis ini ditulis supaya acara demostrasi Mahasiswa Papua pada (26/06/2012), ini dinyatakan benara-benar melakukan demi Tanah Leluhurnya Papua Barat,(Yegema).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar