Kisah Bocah Yatim Jadi Mahasiswa Termuda di Afrika - Langkah-Ku Tanpa Alas Kaki

Langkah-Ku Tanpa  Alas Kaki

Langkah-Ku Tanpa Alas Kaki

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Jumat, 21 September 2012

Kisah Bocah Yatim Jadi Mahasiswa Termuda di Afrika

Kemiskinan tidak mampu mematahkan semangatnya untuk terus belajar.

Bocah perempuan 14 tahun ini sama sekali tidak menyangka dia akan menjadi mahasiswa termuda di Zimbabwe, atau bahkan di seluruh Afrika. Pasalnya, bocah ini hampir tidak pernah mengenyam pendidikan formal, hanya semangatlah yang mendorongnya untuk terus belajar.

Maud Chifamba, gadis 14 tahun di Zimbabwe ini sangat cerdas sehingga mampu melompati beberapa kelas di sekolah dasar. Bocah yatim piatu ini mendapatkan beasiswa kehormatan untuk belajar di Universitas Zimbabwe, perguruan tinggi tertua dan paling bergengsi di negara tersebut.

Beasiswa fakultas akuntansi senilai US$10.000 atau sekitar Rp95 juta ini diterimanya setelah Maud lulus dalam ujian penyetaraan tahun lalu. Bocah sederhana yang ramah ini mengaku tidak mengira dirinya akan mampu berkuliah.

"Saya senang sekali. Ini lebih baik daripada yang saya kira. Saya sangat menikmati bangku kuliah," kata Maud, dilansir CNN, Rabu 18 September 2012.

Sejak kecil Maud hidup melarat bersama kedua saudara lelakinya di pemukiman wilayah Kwekwe. Ayahnya meninggal ketika Maud berusia lima tahun. Ibunya juga meninggal dunia tahun lalu, tidak sempat menyaksikan kesuksesan putrinya.
Dia sempat mengenyam pendidikan dasar. Karena kecerdasannya yang luar biasa, gurunya memutuskan untuk memindahkan Maud yang baru kelas tiga langsung ke kelas enam. Di usia 9 tahun, ujian kelulusannya mendapatkan nilai tertinggi di semua mata pelajaran.
Sayangnya, dua kakaknya yang bekerja sebagai petani tidak mampu membiayai Maud untuk belajar di sekolah lanjutan tingkat atas. Tidak lantas menyerah, Maud belajar dengan giat di rumahnya.

Gurunya adalah buku, semangat adalah pemicunya, Maud belajar hingga berjam-jam setiap hari. Dia merasa bahwa takdirnya ada di tangannya sendiri, karena itu dia harus bekerja keras. "Saya termotivasi untuk belajar lebih giat karena tidak ada yang merawat saya kecuali diri saya sendiri di masa depan," kata dia.

Mengambil ujian penyetaraan, dia lulus dengan nilai sempurna untuk tes tingkat A. Inilah yang kemudian membawanya ke bangku kuliah. "Ini sangat fenomenal, terutama jika seseorang tidak pernah ambil pendidikan formal. Dia hanya membaca sendiri di rumahnya," kata Gershem Pasi, ketua komisi Zimbabwean Revenue Authority, badan yang memberikan beasiswa pada Maud.

Sekarang, Maud menargetkan dirinya bisa lulus kuliah dalam waktu empat tahun, atau kurang dari itu. Cita-citanya adalah menjadi akuntan termuda di Zimbabwe. "Pekerjaan impian saya adalah menjadi akuntan," kata dia.

Sumber :VIVAnews -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here