Kelemensia Keiya, Wafat Pata 9/1/2011. |
Di
tirai pagi kubersandar pada dinding kesedihan, Mengingat ibunda yang telah
pergi meninggalkan anak Amoye Madai. Di senandung alam kuberbaring pada rajutan
kerinduan. Di sanubari ini hanya ibundaku tinggalkan namamu dan telah terukir
di ingatanku.
Bunda Telah jauh jarak antara kutub-kutub
tubuh kita. Membentang kerinduan didalam anak-anak sungai diujung mata kita.
Bunda
Coba kukumpulkan keindahan dunia untuk ganti hadirmu, Coba kupilah yang terbaik
untuk isi kerinduanku, Tapi bunda Dunia takkan mampu menggantikanmu Pilahan
yang terbaik takkan lagi coba kuisi dalam rinduku, Dunia ah apalah arti dunia
ketika surgapun ditelapak kakimu.
Menopang
segala yang ada ditubuh, hati dan luapan kasih sayangmu, Hingga begitu indah
setiap detik dalam rahimmu. Hingga begitu indah setiap detik dalam gendonganmu.
Hingga begitu indah setiap detik dalam pangkuanmu. Hingga derita kau rasa indah
demi anandamu. Lalu kenapa hanya rindu yang ananda punya untuk bunda .??
Tidak
bunda Rindu ini hadir dalam Doa anandamu Agar surga selalu hadir untukmu
Bukan hanya ditelapak kakimu Ya Allah, Engkau Maha Tahu apa yang ada di dalam dada hamba, betapa hamba mencintai dan menyayangi ibu hamba Ya Allah, hamba yakin Engkau yang Maha Perkasa akan mampu melupakan kami kembali dalam kokohnya dalam rimba ingatan ini,…Amien. (Yegema).
Bukan hanya ditelapak kakimu Ya Allah, Engkau Maha Tahu apa yang ada di dalam dada hamba, betapa hamba mencintai dan menyayangi ibu hamba Ya Allah, hamba yakin Engkau yang Maha Perkasa akan mampu melupakan kami kembali dalam kokohnya dalam rimba ingatan ini,…Amien. (Yegema).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar