Ketua KNPB Timika Saat Memberikan Sambutannya. |
Timika, TANPA ALAS KAKI, Masa Pendukung Papua
Merdeka Wilayah Timika (MPPM WT),
dibawah pimpinan organisasi besar Komite Nasional Papua Barat (KNPB), dan
Parlemen Rakyat Daerah Mimika (PRDM)16/10, siang tadi melakukan demostrasi
besar besaran.
Dalam demostrasi
ini yang hadir Pejabat Timika, Kepala TNI dan Polri, para pekerja PT, Prefort
Indonesia, dan seluruh rakyar bangsa papua barat yang mendiami di wilayah
Komite KNPB di Timika.
Ketua KNPB
wilayah timika Steven Itlay
mengatakan, kami bangsa papua kali ini demostrasi bukan minta kemerdekaan dan
pengakuan kepada bangsa indonesia tetapi
kami minta terima kasih kepada bangsa-bangsa pendukung kemerdekan dan penentuan
nasip sendiri bagi bangsa papua barat terutama pemerintah Vanuatu.
Kami bangsa
papua barat tahu bahwa bendera Bintang Papua Atau Bintang kejora merupakan bendera jiwa dan raga bagi kami Bangsa Papua Barat, maka kami
komite-komite
pendukung papua merdeka tidak harus menaikan bendera pada siang hari yang kemenangan ini,
lanjutnya.
Sudah 50 Tahun
lebih kita bangsa papua mengharapkan dukungan masyarakat internasional lebih
khusus PBB buka mulut terhadap persoalan status politik Wilayah Papua Barat.
Apa yang kita harapkan tersebut kini telah nyata dalam sidang tahunan majelis
umum PBB Tahun ini. Pidato perdana mentri Vanuatu Moana Kalosil Carcasses pada
hari sabtu (28/09) yang lalu, katanya.
Dalam sidang
Tahunan kemarin meminta PBB untuk menunjuk seorang Wakil Khusus untuk
menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia di propinsi Papua dan Papua Barat, dan status politik
yang cacat hukum dan Moral, tandasnya.
Perdana mentri
Vanuatu, Moana Kalosil Carcasses menyatakan bahwa “Jelas dari banyak catatan
sejarah bahwa orang Melanesia di Papua Barat adalah kambing hitam politik
perang dingin dan dikorbankan untuk memusakan nafsu atas sumber daya alam yang
dimiliki bangsa ini”. Kata Kolisi. Moana juga meminta PBB memperbaiki kesalahan
sebelumnya karena Act of Free Choise
(Pepera-1969), yang kontroversial, rakyat papua barat hingga hari ini selalu
ditolak ditakut secara sosil oleh PBB. Kata moana Karkas Kalosil kepada debat
Umum tahunan Majelis Umum perserikatan Bangsa Bangsa, tuturnya.
Lanjut juga kami
mendukung pidato perdana Mentri Vanuatu pada saat ini maka 4 mata angin yang
mendiami di Timika membawa kabar yang menyegarkan bagi kaum tertindas di Timika
itu sendiri dan lebih lagi bangsa milanesia bangsa papua.
Dalam
demostrasi melihat baleho-baleho, sipanduk, yang terlihat di
jalan. (Lihat Gambar-gambar di Halaman Bawah. Yerino G, Madai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar