DEIYAI, Tanpa
Alas Kaki, Mgr. Johanes Philipus “Gaiyabi” Saklil Pr, uskup Keuskupan Timika telah
tahbiskan diakon Santon “Wogada Wiyai” Tekege Pr, dan Rufinus “Egeida
Papa Wiyai” Madai Pr, menjadi imam di keuskupan Timik pada Minggu,
21 Agustus 2016 di Paroki St. Yohanes Pemandi Wakeitei, Deiyai, Papua.
Sebelum dithabis kedua diakon dan keluarganya masing
masing jalan dari timipotu Wakeitei menuju kegereja Katolik untuk menerima
pentabisan menjadi Imam baru dari keuskupan timika.
Diakon Doo, Pastor sementara saat ini Paroki K3
Damabagata menjelaskan, Paroki K3 Damabagata ini paroki yang baru, tetapi
paroki kita sudah utus dan suda jadi pastor tiga orang Imam maka pihak gereja mendorong
umat untuk tetap dan komitmen menjaga keutuhan kita sebagai umat katolik.
Ribuan umat yang datang dari berbagai penjuru
wilayah Meepago dan luarnya memadati halaman gereja Paroki Santo Yohanes
Pemandi Wakeitei, Deiyai, Papua untuk menyaksikan pentahbisan dua diakon
menjadi imam.
John Philip Saklil Pr. Mengatakan, dirinya
sebagai gembala umat di keuskupan Timika bersyukur, karena orang tua telah
menyerahkan dua orang untuk menjadi pelayan umat untuk ditabiskan
menjadi imam gereja
“Mereka telah resmi diangkat menjadi pelayan dan
gembala untuk umat di keuskupan Timika,” katanya.
Uskup John, meminta dukungan doa dari umat dalam
pelayanan kedua diakon yang ditabiskan.
Lanjut dia, gembala menuntun umat pada
keselamatan, imam harus mampu memimpin perayaan ekaristi, dan sebagai nabi
harus mewartakan firman Tuhan, sesuai motto keuskupan Timika Varate Viam
Domini (Siapkan Jalan Tuhan).
“Siapkan jalan Tuhan berarti menjadi dekat diri
dengan Tuhan, menjadi satu tanpa membeda-bedakan dan menciptakan dunia ini
menjadi damai,” tutur Uskup. Uskup berpesan kepada kedua imam baru yang
ditabiskan, menjadi imam yang baik dan siap melayani umat sampai ajal
menjemput. (Yerino Yaspeida Buya Madai)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar