Papua Barat adalah salah satu wilayah dari indonesia yang berada di bagian timur dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di Dunia. Hutan dan laut Pasifik di Papua ini, termasuk ekosistem terkaya di Dunia, dengan melihatnya itu memberikan lapangan kerja dan pendapatan kepada jutaan pendudu Indonesia bahkan berbagai penduduk Negara di Dunia.
Akan tetapi, lingkungan hidup di Papua ini semakin hari semakin mengalami tekanan hebat akibat kegiatan-kegiatan manusiawi. Tanah di ramas hutan bongkar, lahan dimemerkosa dari berbagai kegiatan besar yang dilakukan oleh Pemodal Asing dengan kerja sama dengan pemerintah daerah di Papua.
Selama ini kita tahu bahwa menurut penelitian-penelit dari luar maupun dari dalam terhadap alam papua tentang kekayaan keanekaragaman hayati dan non ayati di muka bumi papua barat sehingga menarik kesimpulan bahwa Papua adalah sumber segala sumber kekayaan alam. Celakanya adalah penduduk asli bangsa Papua Barat rata-rata dibawa garis kemiskinan yang tinggi. Perkataan ini dikatakan oleh para peneliti alam raya dan segala isi di perut bumi .
Dilihatnya kekayaan alam di Papua sehingga, Eksploitasi sumber daya alam Papua Barat merupakan bagian yang penting dari perekonomian Negara Indonesia akibatnya berbagai sektor yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya alam seperti sektor kehutanan berada dalam keadaan yang memprihatinkan khususnya di papua ini, karena sumber dayanya terus menipis dan eksploitasi yang cukup liar.
Perilaku pemerintah daerah sangat aneh, Tanah ramas, Tanah memerkosa, dan pula mereka mengizinkan pemodal kapitalis masuk di bumi Papua Barat untuk mendirikan PT-PT di berbagai daerah Papua Barat, Pemerintah daerah mereka Cuma melihat kekayaan alam yang sedang melimpah di bumi papua itu tetap stabil sampai dunia kiyamat nanti, tapi mereka tidak melihat kehidupan orang asli adat Papua itu tergantung pada apa?, apakah alam, apakah sumber lain diluar itu? Dan anti anak cucunya hidup seperti bagimana?, itu mereka belum memikirkan kedepan kesana? Ternyata alam Papua jadi gonjang-ganjing.
Jika kita fikir yang wajar pasti kita mendapatkan jawaban yang pasti orang Papua itu dan ini tergantung pada Alam Papua itu sendiri. Dari kepemimpinan-kepemimpinan tidak pernah terjadi perubahan bagi rakyat Papua Barat karena memang sejak awal diintegrasikannya Papua ke dalam indonesia suda jelas perkataan Jendral Alih Murtopo bahawa republik Indonesia sama sekali tidak tertarik pada Orang Papua Kanibal tetapi lebih tertarik pada kekayaan Alam. Contohnya P.T. Freeport membongkar Tembaga, Emas dan lainnya yang terkemuka di Dunia itu. Dilihat di daerah areal pertambangan dan daerah Timika sendiri masih kumuh.
Rakayat asli pemilik tanah tidak di urus. Rakyat masih tinggal dengan rumah masih gunakan Gaba-baba. Sangat Memalukan, Jika kita tidak memikirkan hal-hal seperti begitu?, maka benarlah tanah Papua Barat yang kaya raya ini milik bangsa pemodal, atau bangsa kapitalis.
Wilayah Papua Barat ini menghadapi berbagai tantangan lingkungan hidup lainnya seperti polusi udara atau sulitnya akses terhadap sumber daya air. Karena berperan penting bagi pembangunan jangka panjang di Indonesia itu sendiri. Penanganan masalah lingkungan hidup menjadi semakin mendesak dalam kaitannya dengan isu perubahan iklim.
Isu perubahan ini dihadirkan oleh pejabat kita Papua Barat karena mereka anggap itu adalah salah satu pembangungan yang merata di bumi Papua Barat ternyata kelihatanya tidak menjamin masayarakat asli Papua, dan mereka hadirkan sebuah lembaga belenggu.
Indonesia merupakan penghasil Emisi Gas rumah kaca yang besar sekaligus Negara yang secara khusus, ini pandangan pemerintah. Itu adalah lihat dari keadaan Papua itu sendiri. Namun melihatnya terang-terangan terhadap dampak perubahan iklim seperti misalnya, kenaikan muka air laut atau gangguan terhadap sektor pertanian dan ketahanan pangan.
Wasior pernah terjadi banjir langsung dengan longsor tanah, puluhan ribu piaraan tewas mati, Rumah gedung sekolah pun tidak terhitung, manusia bangsa papua barat tewas tidak terhitung nyawa, apakah ini adalah salah satu kekuatan dari alam tapi itu adalah pemerintah daerah tidak melihat kondisi dan keadaan di wasior secara baik dan benar. Tetapi mereka lihat bahwa mendirikan sebuah PT adalah sebuah program yang wajar sehingga pemerintah untuk mengijinkan masuknya salah satu PT di wasior, dampak dari itu adalah masyarakat tertindas menjadi korban. Dan ini adalah sering terjadi di seluruh daerah Papua, Banjir longsor bahkan kenaikan air, ini pengaruh dari pembangunan. Bukan dari siapa-siapa?,
Pembangunan adalah salah satu arah yang baik pandangan Pemerintah tetapi dampak korbannya adalah masyarakat biasa, masyarakat tertindas dan ini terjadi karena salah teknisi dalam melakukan sesuatau pekerjaan pembangunan Papua Barat dari pemerintah.
Perubahan Iklim di Papua Barat
Perubahan iklim terjadi setelah adanya pemerintah India Belanda dan tetapi paling kacau perubahan adalah setelah adanya Pemerintah Indonesia di Papua Barat, dan permulaannya adalah hadirnya PT Preeport Indonesia di tempatkan di Timika Papua. Pete Freeport Indonesia di tempatkan di Timika Papua ini terjadi karena perjanjian antara Indonesia dan Amerika serikat secara diam-diam dan tidak sepengetahuan dari Pemilik tanah adat Timika Papua Barat.
Sifat dan karakter aneh kedua Negara Amerika dan Indonesia adalah Papua sebelum integrasikan kedalam Indonesia sejak 1969 atau pada saat sebelum Pepera sudah lebih dahulu perjanjian tanah Papua Barat untuk membangun selembar PT Preeport Indonesia, perjajjian antara kedua Negara tanpa sepengetahuan pemilik tanah adat itu, dan itu adalah tanda bahawa kedua Negara merupaka mencari pandangan kepentingan sendiri tidak melihat bangsa pemilik tanah. Hal ini ternyata sekarang memang begitulah pemilik tanah hidup di rumah Gaba-gaba. Perubahan iklim kental yang baik akan menjadi buruk ketika adanya berbagai PT di berbagai daerah di Papua Barat.
Setelah hadirnya PT, Lahan Adat, tempat Piaraan, Perikanan, Pertanian, Hutang Pelindung atau hutang Adat, semua disiksa dimarginalisasi akhirnya bangsa papua barat kehilangan identitas kehidupan sebagai bangsa Papua Barat. Inilah perubahan iklim kental yang asli memjadi perubaha iklim marginalisasi bangsa Papua Barat oleh melalui PT.
Menanggapi masalah tersebut di atas, puluhan orang pemimpin Papua selama bertahun-tahun terlewat berlalu ini tidak ada komisi yang membentuk untuk pencegahan, pada hal masyarakatnya korban didepan mata mereka sendiri, malah mereka sendiri pelaku pembongkar tanah adat lahan rakyat, rakyatnya tidak melihat secara baik dan pendiri iklim yang tidak menjamin bagi bangsa Papua Barat.
Pertanyaanya apakah di Papua ada komisi pemberantasan masalah, di bidang lingkungan hidup?. Sektor kehutanan dan sumber daya alam khususnya, telah menjadi sektor prioritas dalam kerja sama Komisi Eropa dan Indonesia sejak tahun 1990-an. Tujuannya Masyarakat sipil juga merupakan mitra penting dalam kerja sama bidang lingkungan hidup Komisi Eropa di Indonesia dan oleh karena itu sejumlah proyek memperoleh dukungan yang didanai melalui Program Tematik Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.
Komisi yang mereka buat merupakan perjanjiang untuk pentingnya sektor lingkungan hidup dan terutama isu perubahan iklim tetapi sampai sekarang belum ada, sebagai bagian dari kerja sama bilateral antara Komisi Eropa dan Pemerintah Indonesia. Dan Sampai sekarang belum ada solusi yang benar terhadap Tanah Papua, pada hal komisi pembrantasan suda terbentuk sejak 1990-an.
Melihat sekarang kenyataannya adalah tahun 1990-an itu merupakan mulainya terbongkar liar tanah dan lahan adat Papua itu sendiri, dengan melihatnya sampai sekarang belum ada jalan yang benar terhadap tanah Papua Barat, dan ternyata komisi itulah pelaku utama kerja sama dengan pemerintah untuk mendirikan iklim marginal, membongkar lahan pertanian Papua, lahan perikanan Papua, dan tumpuan kaki bangasa Papua Barat,
Jika kita melihat dan memandang alam Papua itu sendiri adalah bagaikan Bunga Anggrek Asli Papua kelihatan dari kejahuan sehingga, sekarang di dunia buka telinga lebar-lebar terhadap sumber daya alam Papua untuk mengesploitasinya, terutama Amerika Serikat Indonesia dan Negara-negara tetangganya. Tetapi Sementara bangsa Papua Barat itu sendiri korban atas tanahnya sendiri itu pengaruh dari telah adanya pemerintah Indonesia Pemerintah rekayasa di Bumi Papua Barat.
Materi diskusi dibuat untuk membangun karakter pemuda Papua yang seutuhnya melalui diskusi AMP: oleh Mahasiswa Papua yang kuliah Sekoah Tinggi Pembagunan Masayarakat Desa “APMD” Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar