NABIRE
TANPA ALAS KAKI, Pemilihan preside pada 9/07/2014, kali ini tidak seperti
biasanya yang manusia tabuang/Ful di TPS masing-masing, tapi kali ini di
situasi TPS-TPS di Nabire manusi sangat sedikit. Hal ini karenanya pukul 500 WN
(Waktu Nabire) TNI dan POLRI membuang
peluru senapan ketika Nasional Papua Barat (NPB) menaikan benderanya.
TPS kampung harapan |
Pukul
5 subu tadi waktu Papua-Nabire, Nasional Papua Barat menaikan Bendera Nasional
di Kantor kelurahan Karang Mulia Nabire. Bendera tersebut menaikan selama 1 jam
di ujung tiang bendera, TNI dan Polri datang menurungkan bendera itu dengan
iringan suara peluru senapan 8 kali. Bendera itu bawa ke polres Nabire dengan
kawali 2 mobil polisi keliling dan 1 bobil brimob.
Pemilihan
kali ini masyarakat nabire merasa sangat rugi hak memilih mereka karena
kepanikannya bunyi senapan Alat Negara. TNI POlRI tidak menghargai masyarakat
Nabire dan lebih tidak menghargai lagi Negaranya. TNI dan Polri harus tahu
bahwa ini merupakan Pemilihan Negara yang hak suara harus berikan ternyata TNI
dan Polri benar-benar tidak hargai dan menutupi hak suara masyarakat.
Situasi TPS 4 |
Kata
ketua TPS Kampung Harapan sekaligus RT kampung harapan Matias Yeimo mengatakan
saya merasa masyarakat saya rugi pemberian hak surat suara kepada kepala Negara
yang dilaksanakan ini.
Masyarakat
saya yang belum muncul ke TPS saya karena tadi jam 5 subu mengeluarkan bunyi
senjata di arah Karang Mulia maka mereka takut/ panic yang membuat mereka tidak
kesini lagi lanjutnya.
RT
sekaligus ketua TPS ini memang sangat kecewa atas masyarakat yang belum muncul
ini, yang muncul pun yang punya motor diluar RT saya. Kata yang pernah muncul
ketua TPS adalah Theys Hio Eluai adalah pewaris Nasionalisme Papua di Indonesia
tetapi pernah dibunuh oleh peluru senapan alat Negara. Bendera itu pun kita
menghargai nasionalisme kita Papua untuk membesarkan Indonesia tapi tadi
keluarkan senapan, ini ada apa?.
Di
berbagai TPS juga sangat kecewa atas masyarakat yang tidak memberikan hak
suaranya, dinaikan bendera nasional di berbagai daerah Indonesia merupakan
membesarkan Nasionalisme di Indonesia tandasnya.
Jika
kita tidak mau dihargai Nasionalisme Indonesia, untuk apa kita hargai Negara?
itu sama saja. Kita perlu tahu bahwa Neraga ini ada karena adanya Nasionalisme
Indonesia maka kita perlu hargai nasionalisme kita. (Yegema)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar